Trenggalek, durianbox– Musim durian tahun ini (tahun depan-red) diprediksi akan mengalami penurunan signifikan. Pasalnya, jika dilihat dari bunga yang menjadi buah di perkebunan Watu Limo, Trenggalek, banyak yang rontok.
Tidak seperti tahun sebelumnya, dimana musim kemarin, pusat penghasil durian di Trenggalek tersebut panen melimpah.
Mawan, salah satu petani durian di desa Watu Limo saat ditemui dirumahnya, Kamis (10/12) mengaku, musim yang tidak menentu menjadi pemicu rontoknya bunga dan bakal buah durian.
“Akir tahun seperti ini biasanya buah muda sudah mulai membesar. Mungkin, karena musim hujan lebih awal, banyak bakal buah yang membusuk” ujarnya.
Durian dari hasil kebun Watu Limo sebagian besar diborong oleh pedagang pedagang lokal yang kemudian dijual di pasar Bandung dan sekitarnya, sebagian lain dikirim keluar daerah di Jawa Timur.
Tak hanya petani, salah satu pedagang durian dari Bandung, Tulungagung Suprianto mengatakan, durian memang kadang melimpah kadang juga sedikit. Kalau misal dirinya kekurangan pasokan durian, maka bisa juga mendatangkan dari daerah lain. Tergantung situasi pasar.
“Informasi dari petani kemungkinan produksi akan turun, tapi sebagai pedagang musiman, jika pun kekurangan pasokan ya kita cari ditempat lain. Pedagang itu kan kadang sudah memiliki konsumen langganan, sayang kalau terlewatkan,” katanya.
Sejatinya, musim durian di nusantara ini bisa memutar dihampir sepanjang tahun. Mulai pulau Sumatra, disusul pulau Jawa, Bali, Sulawesi hingga Papua. Namun demikian belum bisa dipastikan secara berurutan.
Gagal panen ataupun panen melimpah juga tidak bisa sama antara daerah satu dengan lainnya. Bagi penyedia durian partai besar tentu akan bisa memanfaatkan situasi tersebut. (Cis).